Sunday, January 01, 2006

Happiness

Suatu kali Universitas Michigan pernah bikin survey tentang perasaan kecukupan individu, yang di dapat dari kebahagiaan dan kepuasan hidup. Guess what, bukan Negara kaya macam Taiwan, Jepang atau KorSel yang menduduki tempat teratas, justru Filipina yang mengungguli mereka. Padahal kita tau sendiri kalo Filipina itu Negara miskin yang sarat dengan konflik politik, korupsi dan kerusakan lingkungan (hmmm… kondisi nya persis sama dengan Negara saya…). Filipina juga sering banget dilanda topan (dan leysus ), gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bermacam ragam bencana alam yang bisa disebut. Sampe2 Filipina dikasi gelar sebagai Negara paling "kaya-bencana" (bener gak ya terjemahannya? Disaster-prone gitu tulisannya) oleh Pusat Riset dan Epidemiologi Bencana Alam, The Brussels. Tapi keadaan itu nggak menghalangi optimisme para Filipinos.

Bagi orang2 Filipin, kebahagiaan itu bukan materi. It's more… social. Mereka paling bahagia berada dalam kelompok: keluarga, teman2, komunitas tertentu, bahkan dengan orang asing sekali pun. Kelompok kecil menjadi semacam pelindung dalam menghadapi ketidakadilan hidup. Sering kali terjadi di banyak bandara dengan banyak orang asing berkeliaran, para Filipinos tau2 sudah saling bersenda gurau dan tuker2 an nomer HP. Orang Filipina sendiri menjuluki diri mereka sebagai "easily amused" yang kalo diterjemahin kira2 artinya: gampang terhibur (saya banget ). Ngerti kan gimana orang2 yang gampang terhibur itu? Semua hal baru dianggap menakjubkan dan mencengangkan. Semua hal kecil dianggap menarik. Dan efeknya adalah: kamu jadi lebih senang dan gembira. Bandingin dengan orang2 yang susah terkesan. Orang2 ini keliatannya susah senengnya kan?

Off to the topic, orang2 Filipina juga terkenal, apa ya, semacam nggak percaya sama pemerintah. Menurut mereka, ketimbang mengandalkan pemerintah untuk nolong kita, mendingan kita saling tolong menolong satu sama lain. Adalah Nestor Castillo, 43 th yang kini menganggur setelah empat tahun lalu kehilangan pekerjaannya di Quezon City. Castillo sama sekali nggak percaya kalo politisi dan birokrat bisa jujur menyampaikan dana bantuan berupa kupon makanan buat orang2 gak mampu yang udah di rencanain sama pemerintah. Dan terbukti, sampe sekarang, dia en keluarga nya gak pernah dapet "fasilitas" itu. Coba lihat cara Castillo memandang hidup: "Suatu hari saya nemu sepotong ayam goreng yang masih di bungkus plastik. Saya tau tu ayam pasti masih bisa di makan, soalnya masih dingin, kayaknya sih baru keluar dari lemari es. Kami berpesta hari itu". See what I mean? Di seluruh dunia orang mencari2 kebahagiaan. Bagi orang2 Filipina, kebahagiaan bukan tujuan: kebahagiaan adalah sarana untuk bertahan hidup.

How 'bout you? What is happiness for you?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Site Meter